Cinta adalah sesuatu yang mungkin
sangat ingin kita miliki namun belum tentu tercapai untuk memilikinya. Cinta
kepada Tuhan, orang tua, teman , dan semua makhluk yang ada di dunia ini. Tapi
bagiku dengan membuat senang orang yang kita cintai, itu adalah balasan
melebihi cinta atau tidaknya mereka kepada kita. Aku senang membuat mereka
senang, walau terkadang itu membuat aku sakit. Mengalah adalah selalu yang aku
lakukan, karena aku yakin pasti ada yang lebih baik untuk aku dari apa yang
telah direncanakan oleh Tuhan. Aku selalu menyimpan rahasia kepada orang yang
aku kenal bahkan yang tidak aku kenal.
Perjalanan cinta ku kepada
makhluk lawan jenis tidak semulus cintaku terhadap Tuhan semesta alam, maupun
orang yang telah melahirkan aku dan membesarkan aku. Ketika merasa yakin bahwa
dia yang terbaik, pasti ada saja petunjuk dari Tuhan bahwa masih ada lagi yang
lebih baik.
Awal rasa sukaku biasanya karena kekaguman
dari prestasi yang dia raih. Bukan rupa yang pertama kali aku lihat, tapi
kegigihannya dalam menggapai sesuatulah yang selalu menarik hati ini. Mulai
dari taat dengan agamanya, ahli dalam bidang tertentu, pandai menghargai
wanita, tulisan yang penuh imajinasi namun selalu tersirat untuk diartikan,
pintar dalam akademik maupun organisasi, memiliki suara yang dahsyat, dan
segalanya yang merupakan prestasi dimataku. Mungkin belum pernah aku temui
seseorang yang cinta akan ilmu ruang angkasa, atau bahkan yang pintar bermusik
memainkan alat musik saxophon dan bersedia meminta diriku menjadi miliknya
seutuhnya dalam suatu ruangan megah diwarnai suara musik klasik.
Membayangkannya saja sudah hampir terhanyut hati ini kedalam kenyataan yang
tidak pasti.
Jadi teringat kutipan yang pernah
diucapkan seorang laki-laki yang tulus mencintai perempuannya dengan gombalan
yang penuh logika. “ pengorbanan itu maskuiln, dan perjuangan itu feminin. Jadi,
ketika seorang pria telah berkorban sepenuhnya, maka seorang wanita akan
kehilangan semua yang dimilikkinya”. Itulah kelemahan seorang
wanita, ia mudah dikembangkan hatinya oleh sebuah kata isyarat yang dilontarkan
oleh para lelaki yang tidak bermaksud sungguhan.
Selain itu, rasalah yang dimainkan oleh
wanita. Terkadang mereka salah mengartikan perlakuan yang mereka terima.
Termasuk aku yang tidak pandai mengartikan sebuah perlakuan ataupun penataan
rasa hati terhadap lawan jenis. Tapi jangan salah, soal rasa masakan sebuah
makanan, wanitalah andalannya. Mereka akan rela berjuang untuk bisa menciptakan
sebuah masakan yang paling enak sedunia untuk mempersembahkan kepada seorang
yang mereka cinta yaitu suami. Karena kami tidak ingin mengecewakan pelanggan
#eehh.
Inilah tugas para pria untuk
menjaga rona merah di pipi atau muka seorang wanita tidak mudah terpancarkan.
Karena menjaga perasaan seorang wanita itu lebih sulit daripada menjaga nilai
di kertas transkrip entah baik atau buruk. Jangan pernah memberi harapan palsu
atau membalas godaan teman seakan mengiyakan apa yang telah mereka duga. Kami
punya hati bung! “ karena ketika azzam berkumandang, maka tergoyahlah hati para aya”
. itulah yang menjadi kesenangan kami, tapi terkadang berujung menyakitkan.
Rahasia perempuan adalah ketika
rasa yang dipendamnya telah menggunung, maka bergejolaklah hati mereka untuk
melepaskan rasa itu. Dengan kehormatan dan harga diri yang harus dijaganya, ia
pun rela untuk selalu memendam rasa itu agar seorang pria tidak dapat
mengetahuinya. Itulah yang menyebabkan seorang pria harus pandai membaca
perasaan wanita yang terkadang malu untuk mengungkapkannya.
Seperti kata kebanyakan orang,
bahwa wanita nasibnya adalah dipilih bukan memilih. Oleh karena itu, jadikanlah
akhlakmu sebaik-baiknya karena dengan itu maka insya’Allah telah menunggu jodoh
yang baik pula untukmu. Dipilih bukan berarti kita tidak berhak memilih,
seperti Siti Khodijah yang pertama kali tertarik terhadap Nabi Muhammad SAW
untuk menjadikan beliau sebagai kekasihnya. Namun tetap yang menentukan jodoh
kita adalah Allah Swt.
Memilih pasangan hidup adalah
dengan melihat bagaimana potensi ia di masa depan, bukan dengan apa yang ia
milikki sekarang. Seorang pria dapat menjadi sesuatu oleh karena wanitanyalah
yang menjadikan ia sesuatu. Jadi jangan
khawatir wanita, karena seorang pria sesungguhnya memiliki hutang yang
besar terhadap kita para wanita.Tau apa alasannya? Karena ketika seorang anak
berhasil, ibunyalah yang dilihat pertama kali. Itulah hal yang mutlak tidak
dapat diganggu gugat J
Semoga
tersenyum setelah membaca postingan ini J
(Karena wanita, ingin dimengerti)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar